PESERTA DIKLAT MPP PT JAMSOSTEK


Peserta Diklat MPP Karyawan Jamsostek di Hotel Seruni, Cisarua- Bogor



Karyawan PT Jamsostek (Persero) yang akan memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) mendapat bekal ilmu dan berbagai informasi bagaimana mempersiapkan diri memasuki usia pensiun nanti.

Diklat diselenggarakan oleh Biro Diklat PT Jamsostek bekerja sama dengan Noble Consulting, di bawah Pimpinan Sigit Poernomo.



Pengurus Dana Pensiun Karyawan Jamsostek diberi kesempatan menyampaikan sosialisasi program pensiun pada setiap Diklat MPP, sebagaimana yang dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2007 di Hotel Seruni, Cisarua - Bogor.


Memulai bisnis untuk persiapan masa pensiun, sebaiknya dimulai sedini mungkin. Beberapa teman yang sudah merintis usaha di saat masih aktif bekerja, dia merasa lebih aman memasuki pensiun, karena tinggal meneruskan. Hal-hal yang kurang menguntungkan selama ini dia buang, yang baik dia pertahankan dan terus mencari hal-hal baru untuk meningkatkan bisnisnya. Sedang yang baru mulai di saat pensiun, karena minim pengalaman, maka cenderung mengalami kegagalan.


Menurut Sigit Poernomo bahwa banyak bentuk bisnis yang bisa digarap, tetapi paling tidak ada tiga yang cukup nyaman, yaitu : kos-kosan, jual voucher pulsa HP dan membuka kursus.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL MARGA LÖMBU

Gambar
Ayahanda Buyung Lava Lömbu dan Ibunda Kanaati Zai            Museum Pusaka Nias menyelenggarakan Zoominar Budaya, pada hari Ahad, 28 Juni 2020. Topik : Kenali asal usulmu. Saya selaku orang Nias yang lahir di Padang tertarik untuk mengetahui asal muasal berbagai Marga di Nias. Ayah saya marga Lömbu, yaitu Buyung Lava Lömbu lahir 09 Maret 1915 di Rimbo Panjang dan Ibu saya, Kanaati Zai lahir tahun 1935 di Pasar Usang. Kedua orang tua saya berikut semua anak-anaknya menganut ajaran Animisme, menyembah berhala. Ibu saya meninggal dalam usia muda, 25 tahun, yaitu pada tanggal 05 April 1960, saat itu saya baru kelas I SR. Beliau masih dalam setatus menganut ajaran Animisme. Ayah saya masuk Katholik tahun 1967 dan meninggal tanggal 19 April 1975.  Saat itu saya sedang menyelesaikan Sarjana Muda di Fakultas Ushuluddin Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta.           Kembali ke Zoominar Budaya,  Nara Sumber Utama, yaitu Pastor Johannes M. Hammerle, OFMCap (Pendiri / Ketua Y
Baca selengkapnya

KELUARGA BAPAK HA. BIDAWI ZUBIR DI MATA SEORANG PUTRA NIAS

Gambar
HUT Perkawinan ke 50 (Kawin Emas) KH. Ahmad Bidawi Zubir dengan Hj. Sumiarty Absyar Jarang pasangan suami istri yang usia perkawinannya dapat mencapai 50 tahun. Kalau ada yang dapat meliwati 50 tahun, bagi saya pasangan suami istri tersebut adalah pasangan suami istri (pasutri) yang luar biasa. Banyak yang kandas dalam perjalanan. Boleh jadi karena bercerai hidup, atau berpisah karena ajal tiba sebelum usia perkawinan mencapai 50 tahun. Bapak H.A. Bidawi Zubir dan ibu Sumiarty adalah salah satu pasutri yang usia perkawinan mereka dapat mencapai 50 tahun pada tanggal 20 Januari 2017. Apa yang membuat perkawinan ayah bunda dari adinda Herdiansyah, Safriansyah, Ahmad Hamami dan Zulfikri ini tetap langgeng dan harmonis ? Bahwa perkawinan mereka dilandasi iman untuk meraih ridlo Allah, hal itu tidak diragukan lagi. Pada kesempatan ini saya saya menyajikan sesuatu tentang beliau sesuai pengalaman yang saya amati selama ini. Perlu saya utarakan terlebih dahulu bahwa saya adalah
Baca selengkapnya