Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

MENDONOR DARAH, BERBUAH UMRAH

Gambar
             Gadis cantik asal Tegal ini tidak pernah  membayangkan sebelumnya kalau ia  akan segera berangkat ke Tanah Suci melaksanakan ibadah Umrah. Sebagai seorang muslimah, pastilah  ia merindukan Ka’bah. Namun saat ini ia belum punya uang yang cukup untuk Umrah. Sementara keluarganya bukan dari kalangan orang yang mampu.  Dia sendiri adalah seorang yatim yang kini bekerja sebagai Suster di RS Harapan Kita. Seandainya ada uang, prioritasnya untuk biaya kuliah. Kini ia sedang menyelesaikan S-1 di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Namun kalau Allah berkehendak, apa yang tidak mungkin terjadi? Insya Allah, suster ini akan segera berangkat Umrah melalui As-Salam Travel.             Seorang pasien yang berasal dari Padang harus menjalani operasi jantung di RS Harapan Kita. “Sebelumnya pernah dilakukan tindakan pemasangan cincin, tetapi tidak berhasil. Malah cicin yang dipasang itu itu hilang”, ungkap anak pasien ini. Hasil analisis

KENANGAN BERSAMA BAPAK LET KOL POL (PURN) H. BASSIR TANJUNG’S

Bang Bassir Tanjung meninggal dunia jam 09.45, hari Senin, 24 Oktober 2014 di RS POLRI Kramat Jati, Jakarta. Sore harinya langsung diterbangkan ke Medan, dan Insya Allah pemakaman akan dilaksanakan besok Selasa 21 Oktober 2014 di Taman Makam Pahlawan Medan. Saya punya kenangan tersendiri dengan beliau, seperti yang saya tulis berikut ini. Pada suatu hari, seorang teman  memberi tahu, ada Polisi mencari saya. Saat itu, tahun 1972, saya masih kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Pasar Jum’at  Jakarta dan  dan tinggal di Asrama yang sudah disiapkan untuk mahasiswa.  “Waduh, ada apa ini, saya tidak melakukan kesalahan apa-apa, kok dicari Polisi”, kata saya dalam hati. Begitu ketemu, beliau memperkenalkan diri : “Saya Bassir Tanjung, orang Nias, seorang polisi tinggal di Asrama Polisi Pasar Jum’at, tidak jauh dari Kampus PTIQ ini. Betul anda orang Nias?”, tanyanya. “Betul. Tapi saya Nias Padang, orang Nias yang lahir di Padang”,  jawab saya singkat. Mulanya agak tega