H.M. Yusuf Sisus, M.Si

Berdiri : Eddy Anshori dan M Yusuf Sisus. Duduk : Ingin, Yusna dan Lusia             Dengan kemajuan teknologi komunikasi, saya bisa menelpon adik-adik saya di Padang bila saya kangen dengan mereka. Seperti yang saya lakukan hari ini (Ahad, 13 Mei 2018) saya bicara panjang lebar dengan adik saya yang nomer dua, Yusna. Adik saya yang masih hidup saat ini ada empat orang, yaitu : Yusna, Eddy, Ingin dan Lusia. Meninggal tiga orang, yaitu : Djuwir (Uwin), Kamba Rami dan Kamba Ati. Saat ini saya tinggal di Serpong, Tangerang Selatan. Masa Kecil.        Ayah bunda saya orang Nias kelahiran Padang. Ayah bernama Buyung Lava Lömbu, lahir 09 Maret 2015 di Rimbo Panjang - Padang dan ibu bernama  Upik Zai alias Kanaati Zai, lahir tahun 1935 di Pasar Usang. Kakek   saya (ayah dari ayah) bernama  Suwökhi Lömbu  berasal dari  Sogaeadu , Kecamatan Gidö, Gunung Sitoli Nias. Kakek dan nenek dari pihak ibu saya, keturunan Nias yang lahir di Padang. Nama kakek Maun Zai dan nama nenek Umi Gul

Akhir-akhir ini mulai banyak orang yang cukup dekat dengan saya meninggal dunia. Suardi Zai, teman kecil (dan juga jalan paman dengan saya) meninggal beberapa minggu lalu di Bukit Karan, Padang. Horman Bakri, 67 tahun, teman kuliah di PTIQ meninggal tgl 19/04/18 di RS Fatmawati Jakarta. Kemaren tgl 08/05/18, Rimbatua Hutabarat , teman kerja di Jamsotek (sekarang sama-sama pensiun), meninggal dunia di RSPAD Jakarta. Dan hari ini, jam 19.00, 09/05/18, Bakhtizar Umar, 66 tahun, teman sekolah di PGAN 6 Tahun Padang, meninggal dunia di RSUD Solok, Sumatera Barat. Berita meninggalnya Bakhtizar Umar disampaikan oleh uda Muchlis Hamid dan juga di WAG Alumni PGAN 6 Tahun Padang. Bakhtizar Umar teman sekolah saya di PGAN 6 Tahun Padang Maut merupakan ketetapan Allah. Seandainya ada seseorang yang selamat dari maut, niscaya manusia yang paling mulia pun akan selamat. Namun maut merupakan Sunnah ketetapanNya atas seluruh makhluk. Allah berfirman: إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُ