BUKIT KARAN BIKIN PENASARAN


Beberapa hari terakhir ini saya banyak membaca berita tentang Bukit Karan. Bukit Karan ini sebuah desa kecil di pebukitan, merupakan bagian dari Wilayah Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Saya betul-betul penasaran, ingin tahu mau diapakan Bukit Karan?
Orang tua kami tinggal di Bukit Karan sejak tahun 1950-an. Saya tinggal di sana sejak saya berusia setahun sampai tamat Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1964. Sebelumnya kami tinggal di Parupuk, Tabing, Padang. Selama enam tahun saya jalan kaki sejauh kurang lebih 2KM dari Bukit Karan ke sekolah di Teluk Bayur. Pada tahun 1965 saya pindah ke Teluk Bayur. Enam tahun kemudian saya ke Jakarta dan kini tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.
Saya terakhir pulang ke Padang tahun 2017 menghadiri Reuni Alumni PGAN 6 Tahun Padang. Saya sempatkan naik ke Bukit Karan melihat keluarga. Tidak seperti dulu lagi, ada sedikit kemajuan. Tidak harus jalan kaki, tetapi naik ojek sudah bisa sampai ke rumah keluarga di Bukit Karan. Namun baru dengan ojek, belum bisa dengan mobil. Dalam hati saya bertanya : "Kapan ya bisa ke Bukit Karan dengan mobil?".
PEMANDANGAN NAN INDAH
Bukit Karan itu memang indah. Bila pandangan diarahkan ke Selatan, ke Teluk Bayur, terlihat jelas kapal-kapal yang sedang sandar di hanggar. Apalagi di malam hari, lampu-lampu dari kapal punya keindahan tersendiri. Bila kita memandang ke arah Barat, di depan kita terhampar wilayah pemukiman yang luas, seperti Jundul, Mata Air, Pegambiran dan lain-lain. Bila mau ke titik yang lebih tinggi lagi, kalau tidak salah di Gunung Rasak, masya Allah pemandangannya lebih luas dan lebih indah. Kita bisa melihat ke arah Air Manis yang terkenal dengan Batu Malin Kundangnya. Saya melihat Bukit Karan itu bak gadis cantik, tetapi tak ada yang menoleh melihatnya.
Sewaktu dibangun jalan aspal dari Koto Kaciak ke Air Manis, warga Bukit Karan sebenarnya berharap pembangunan jalan tersebut bisa juga dilanjutkan ke Bukit Karan. Tetapi hal tersebut belum jadi kenyataan. Pemerintah mendahulukan membangun jalan aspal dari Muaro, dari Sebrang Pebayan atau dekat dari pintu gerbang Gunung Padang ke Air Manis guna mengembangkan kawasan wisata Pantai Air Manis.
KAMPUNG KB DAN WISATA BUKIT KARAN.
Andi Amir, SH, Lurah Rawang Kecamatan Padang Selatan mencari lokasi yang dapat dijadikan Kampung KB. Ternyata pilihan jatuh ke Bukit Karan RW VI Keluarahan Rawang. Lurah muda yang pernah bertugas sebagai Lurah Gunung Pangilun itu menjalin hubungan dengan berbagai pihak untuk mendukung Kampung KB ini. Selain itu, ternyata kawasan Bukit Karan ini cocok untuk wisata keluarga dan olah raga jogging bahkan untuk olah raga sepeda gunung. Mengapa tidak?.
Setelah Walikota Padang, bapak H. Mahyeldi bersama Lurah Rawang dan rombongan menikmati jalan setapak pendakian Bukit Karan (07 Desember 2019), orang mulai melirik Bukit Karan. Sekarang mulai dipopulerkan Wisata Bukit Karan. Banyak orang yang naik ke Bukit Karan.
Untuk melihat Bukit Karan dan sekitarnya, silakan buka tautan ini. https://www.youtube.com/watch?v=fe16TdPQZ9U&feature=youtu.be
JALAN ASPAL MULAI DIBANGUN
Adik saya, Yusna menginformasikan bahwa jalan aspal akan dibangun di Bukit Karan. Dia menyebutkan bahwa jalan tersebut melewati kebun peninggalan orang tua kami. Saya kira tidak ada masalah, bahkan kalau ikhlas karena Allah maka lahan kebun yang dijadikan jalan itu bisa menjadi amal jariyah. Selain itu, Insya Allah ada dampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Terus adik saya mengatakan bahwa jalan tersebut dibangun oleh bapak Amril Amin, Wakil Ketua DPRD Kota Padang.
Diinformasikan pula oleh Fanolo Zato, mulai hari Jum'at 19 Juni 2020 excavator mulai bekerja mengeruk tanah untuk pembangunan jalan aspal. Saya belum dapat data lengkap mengenai pembangunan jalan tersebut. Namun yang jelas, tidak lama lagi mobil sudah bisa naik ke Bukit Karan.
Pada kesempatan ini saya selaku yang pernah dibesarkan di Bukit Karan bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada pihak terkait atas pembangunan jalan aspal di Bukit Karan. Juga terima kasih kepada Lurah Rawang, Andi Amir, SH, yang sangat gesit memimpin warganya dan telah memilih Bukit Karan sebagai Kampung KB.
Secara khusus ingin saya sampaikan terima kasih kepada adinda Amril Amin alias Aciak yang punya peranan penting dalam mewujudkan pembangunan jalan aspal di Bukit Karan.
Bila pembangunan jalan aspal ini selesai, saya akan mengatatakan : "Alhamdulillah. Bukit Karan, kereeen!"
(M Yusuf Sisus Lömbu)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL MARGA LÖMBU

KELUARGA BAPAK HA. BIDAWI ZUBIR DI MATA SEORANG PUTRA NIAS