WUJUD MASJID AL-FURQAN NIAS MULAI KELIHATAN
Masjid Al-Furqan Gunung Sitoli Nias
Gambar Masjid Al-Furqan Gunung Sitoli Nias (yang diambil 14 Desember
2015), dan diposting Ustadz Yusman Dawölö di Akun Facebooknya, mulai
kelihatan wujud masjid tersebut. Kubah tengah yang besar dan dua kubah kecil di
kiri kanan sudah selesai dikerjakan. Bila dua buah menaranya selesai, maka
Masjid Al-Furqan yang roboh saat gempa
28 Maret 2005 akan mulai memperlihatkan aura sebagai masjid terbesar dan
terindah di Pulau Nias.
10 tahun pasca gempa Nias, sebuah masjid terbesar yang dibangun tahun
1950-an masih belum dapat diselesaikan. Mulanya jama’ah Masjid Al-Furqan berusaha
mengumpulkan dana, tetapi belum cukup jumlahnya untuk bisa memulai pembangunan.
Sehingga ummat Islam setempat shalat di bangunan darurat, yang singkat TPS,
yaitu triplek, papan dan seng.
PELETAKAN BATU PERTAMA
Yayasan Peduli Muslim Nias (YPMN) mengajak Al-Azhar Peduli Ummat (APU)
yang dipimpin Ustadz M. Anwar Sani untuk bersinnerji membangunan masjid
tersebut. Alhamdulillah, APU bersedia. Dilakukan peletakan batu pertama oleh
Ustadz Afif Hamka bersama Bupati Nias, bapak Binahati B. Baeha, SH, pada
tanggal 08 Agustus 2009. Ketua Kenaziran Masjid Al-Furqan saat itu dipegang
oleh H Thamrin Isa Ziliwu. Menurut catatan yang ada pada YPMN, dana yang
terkumpul sekitar Rp 1,2 miliar yang merupakan kontribusi dari Al-Azhar Peduli
Ummat bersama YPMN dan dana dari masyarakat Gunung Sitoli. Pembangunan
dilaksanakan secara gencar selama beberapa bulan oleh PT Moelia Graha Estetika,
Kontraktor Pelaksana yang dipimpin H. Masyuri Kurniawan. Karena kehabisan dana,
maka Pembangunan Masjid Al-Furqan terhenti.
H Thamrin Isa Ziliwu (Ketua Kenaziran) dan bapak Nuzlan bershilaturrahim
dengan KAPOLRES Nias, bapak Mardiaz. Bapak Mardiaz sangat punya kepedulian
terhadap penyelesaian Masjid Al-Furqan. Bapak Mardiaz (asal Palembang) berhasil
mengajak bapak Haji Hanif, pengusaha muslim dari Medang untuk membantu
Al-Furqan. Alhamdulillah, bapak Haji Hanif berkenan menyalurkan ZIS-nya sebesar
Rp 500 juta. ZIS tersebut diserahkan langsung oleh Haji Hanif pada tanggal 04
Oktober 2011 di Masjid Al-Furqan Gunung Sitoli Nias.
Pembangunan dimulai lagi. Tukang-tukang kelihatan sibuk. Namun suasana
kerja di masjid yang terletak dekat Pasar Gunung Sitoli itu mulai menurun
karena kehabisan dana. Akhirnya pembangunan masjid dihentikan. Tukang-tukang
pada pulang.
Walaupun demikian, Masjid tersebut sudah mulai dipakai untuk shalat lima
waktu, shalat Jum’at dan juga shalat Taraweh pada bulan Ramadhan. Pada tanggal 29
Juni 2011M / 27 Rajab 1432H, Adzan mulai berkumandang di Masjid Al-Furqan Nias.
Hal tersebut berlanjut sampai sekarang.
USTADZ YUSUF MANSUR KE NIAS
Beberapa sesepuh muslim Nias yang di Jakarta melihat potensi Yusman Dawölö,
pemuda muslim Nias kelahiran tahun 1983 yang sudah berhasil menyelesaikan S1 di
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIS) M Natsir di Kramat Raya Jakarta.
Apalagi kini ia aktif menekuni bisnis di bidang pengobatan alternative
yang beromzet Rp 600 juta per-tahun.
Alhamdulillah, Yusman Dawölö bersama Yayasan Rumah Infaqnya mau
melanjutkan usaha pembangunan Masjid Al-Furqan. Beliau mengajak Ustadz Yusuf
Mansur dan Ustadz M Anwar Sani ke Gunung Sitoli untuk Tabligh Akbar pada tanggal
08 Nopember 2014. Pada acara Tabligh Akbar itu, Ustadz Yusuf Mansur berhasil
memberi semangat kepada ummat Islam Gunung Sitoli, agar Pembangunan Masjid
Al-Furqan dilanjutkan. Hadirin menyambutnya dan mereka beramai-ramai berinfak
untuk Masjid Al-Furqan. Saya melihat sendiri ibu-ibu melapaskan cincin dan
gelang emasnya diserahkan kepada Ustadz Yusuf Mansur untuk diteruskan kepada
Panitia Pembangunan Masjid Al-Furqan. Pada malam itu terkumpul dana hamper Rp
100 juta.
Pembangunan Masjid Al-Furqan dimulai kembali. Kini wujud sebuah masjid
mulai kelihatan setelah tiga kubah selesai dikerjakan. Konsentrasi saat ini
menyelesaiakan lantai tiga yang membutuhkan dana sebesar Rp 133.450.000. Masjid
Al-Furqan ini terdiri dari lantai dasar (kantor, pusat kegiatan dakwah, dll).
Lantai dua yang merupakan lantai utama untuk shalat. Kemudian lantai tiga, yang
juga untuk shalat.
Alhamdulillah, ada beberapa tokoh muslim Nias di Gunung Sitoli yang
cukup menonjol dalam menggerakkan kembali pembangunan Masjid Al-Furqan ini. Di
antaranya bapak Haji Muchlis Sikumbang dan masih ada yang lain yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
REKENING YAYASAN RUMAH INFAQ
Kepada ummat Islam seluruh Indonesia, kami memohon dukungan moril
materil untuk mempercepat selesainya Pembangunan Masjid Al-Furqan Gunung Sitoli
Nias. Zakat infak sedekah (ZIS) dapat diserahkan langsung ke lokasi, atau
transfer ke
Bank BRI Cabang Gunung Sitoli
Norek. : 017 6060 1675 3535
A/n. Yayasan Rumah Infaq
Jazakumullaah khairan katsir
Masjid Al-Furqan yang roboh akibat gempa 28 Maret 2005 |
Pembangunan tahap I yang sempat terhenti karena ketiadaan dana. |
Ustadz Yusuf Mansur dan Yusman Dawölö |
Kondisi fisik Masjid Al-Furqan ketika dikunjungi 08/09/2014 |
H. Muchlis Sikumbang menyambut kedatangan Ustadz Yusuf Mansur ke Nias |
Ustadz M Anwar Sani |
Dua Yusuf : Yusuf Mansur (kanan) dan Yusuf Sisus (kiri) |
Ustadz Yusuf Mansur mengabadikan kondisi Masjid Al-Furqan |
Pembangunan Masjid Al-Furqan mulai menggeliat |
Pekerjaan pemasangan kubah Masjid Al-Furqan |
Masjid Al-Furqan terletak di pinggir laut dengan pemandangan yang indah. |
Komentar