KETEMU MUSLIM ASAL NIAS DI PADANG
Saya bersyukur kepada Allah bisa bertemu saudara-saudara muslim asal Nias yang saat ini ada di Ranah Minang. Di antaranya Keluarga bapak Bobby Fatizanolo Telaumbanua (pengusaha muslim asal nias yang kini menetap di Mata Air), Keluarga Ustadz Dalizanolo Gulö (tugas di IAIN Imam Bonjol, berdomisili di Anduriang) dan tiga orang anak-anak remaja Nias : Sarman, Desen dan Lanji (di Pondok Pesantren Hamka Maninjau). Ingin juga ketemu dengan keluarga bapak DR Anatöna Gulö (Unand, Limau Manih) tetapi beliau sedang ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
Memang kebanyakan keluarga saya di Padang menganut agama Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Adik saya sendiri, tiga orang beragama Katolik. Namun sejalan dengan perkembangan jaman, ternyata saat ini orang Nias yang beragama Islam di Sumatera Barat lebih 100 KK. Hanya saja terpencar-pencar. Kebanyakan di Padang, tetapi ada juga di Bukittinggi dan daerah lainnya di Sumatera Barat.
Mereka tidak sekedar masuk Islam, tetapi mendalaminya. Afrida Yanti, putri Nias yang tinggal di Bungus masuk Ponpes HAMKA di Manijau. Sayangnya, sewaktu saya berkunjung ke sana, Afrida Yanti yang hafal Al-Qur’an ini sedang pulang libur sekolah di Bungus – Padang. Pak Bobby bersama masyarakat membangun Masjid di Perumahan Cendana Mata Air. Bahkan Ustadz Dalizanolo Gulö berdakwah ke mana-mana
Pak H Nurdin, mantan Camat di Mentawai, menginginkan terbinanya hubungan kuat antara Muslim asal Nias dan Muslim asal Mentawai.
Komentar