SETELAH PENSIUN, BEKERJA LAGI

Terjemahan dari kata beramal adalah bekerja. Orang yang tidak mau bekerja termasuk golongan orang yang merugi, seperti firman Allah dalam Al-Qur’an, surat Al-‘Ashri. Sewaktu masih aktif bekerja sebagai karyawan PT Jamsostek (Persero), saya pernah bertanya dalam hati : “Apa aktifitas saya setelah pensiun dari Jamsostek? Kalau sudah pensiun, berarti tidak bekerja lagi. Kalau tidak bekerja lagi, berarti saya termasuk golongan orang merugi” Sementara itu, pada ayat yang lain Allah berfirman : فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ . Artinya : Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. Al-Insyirah [94] : 7). Berarti kalau selesai urusan di Jamsostek (karena pensiun), kerjakanlah yang lain. Ada lagi yang mengatakan, orang yang biasa kerja, lalu berhenti tiada aktifitas, bisa cepat rontok.Sehingga saya mengambil sikap, setelah pensiun bekerja lagi.

Sekarang pertanyaannya, apa urusan yang lain itu?

Alhamdulillah, saya tidak terlalu mencari-cari urusan yang lain itu. Setahun menjelang masa persipan pensiun (MPP), ibu Dr Hj Nurhayati Djamas, MA, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) mengajak saya bergabung mengajar mata kuliah Agama Islam di UAI. Bahkan sebelum itu, saya diajak pula oleh teman-teman kuliah di PTIQ dulu untuk mengajar di PTIQ. Kedua tawaran itu saya terima. Sampai sekarang saya aktif mengajar di kedua Kampus tersebut, setiap Senin di PTIQ dan setiap Jum’at di UAI.

Selain itu, masih ada urusan lain yang ditawarkan kepada saya, yaitu ikut mengelola sebuah Biro Perjalanan Umroh dan Haji Khusus. Tapi harus ikut mengurusnya dari nol, yaitu mengurus dokumen-dokumen di bawah ini :

1. Akta Pendirian dari Notaris

2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

3. NPWP

4. Surat Pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM RI

5. UUG

6. SIUP

7. TDP

8. Nomor Rekening Bank

9. Rekomendasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

10. Rekomendasi Kanwil Kementrian Agama RI

11. Ijin Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh

Saya sadar sekali bahwa saya tidak punya pengalaman di Travel Agency ini. Namun teman-teman yang tergabung Paguyuban Tenggang Raso, perkumpulan beberapa teman PTIQ dan UIN yang berasal dari Ranah Minang terus mendorong saya untuk mau aktif di perusahaan yang diberi nama PT As-Salam Mulya Al-Haromain dengan merek dagang As-Salam Travel tersebut. Akhirnya saya terima dengan niat untuk ibadat kepada Allah.

Selain itu, saya mendapat amanah menjadi Ketua Yayasan Peduli Muslim Nias (YPMN), paguyuban keluarga muslim yang berasal dari Nias. Tugas utama dari YPMN ini, menggalang dana untuk membangun kembali Masjid Al-Furqan Gunung Sitoli Nias yang roboh akibat gempa 28 Maret 2005 yang berkuatan 8.3 SR. Masjid itu sekarang sudah selesai 30%, masih 70% lagi. Dana yang sudah diinfaqkan untuk Masjid tertua dan terbesar di Nias ini sebesar Rp 1.4 miliar lebih. Untuk menyelesaikannya diperlukan dana Rp 2 miliar lagi. Semoga Allah meridhoinya sehingga dimudahkan menggalang dana yang Rp 2 miliar tersebut. Amin ya Rabbal'alamin! (Muhammad Yusuf Sisus)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL MARGA LÖMBU

KELUARGA BAPAK HA. BIDAWI ZUBIR DI MATA SEORANG PUTRA NIAS